Fakta singkat tentang Ethiopia:
- Populasi: Sekitar 126 juta orang.
- Ibu Kota: Addis Ababa.
- Bahasa Resmi: Amharic.
- Bahasa Lainnya: Lebih dari 80 bahasa etnis digunakan, termasuk Oromo, Tigrinya, dan Somali.
- Mata Uang: Ethiopian Birr (ETB).
- Pemerintahan: Republik parlementer federal.
- Agama Utama: Kristen (mayoritas Ortodoks Ethiopia), dengan minoritas Muslim dan Protestan yang signifikan.
- Geografi: Terletak di Tanduk Afrika, berbatasan dengan Eritrea di utara, Sudan di barat laut, Sudan Selatan di barat, Kenya di selatan, dan Somalia di timur. Negara ini memiliki dataran tinggi, plateau, dan Lembah Rift Besar.
Fakta 1: Ethiopia adalah tempat kelahiran kopi
Menurut legenda, kopi ditemukan di wilayah Kaffa, Ethiopia oleh seorang penggembala kambing bernama Kaldi pada abad ke-9. Kaldi memperhatikan bahwa kambing-kambingnya menjadi sangat energik setelah memakan buah merah dari pohon tertentu. Karena penasaran, ia mencoba buah tersebut sendiri dan merasakan ledakan energi yang serupa. Penemuan ini akhirnya mengarah pada budidaya kopi dan penyebarannya ke seluruh dunia.
Saat ini, kopi merupakan bagian penting dari budaya dan ekonomi Ethiopia, dengan negara ini menghasilkan beberapa varietas kopi terbaik dan paling khas di dunia, seperti Yirgacheffe, Sidamo, dan Harrar.

Fakta 2: Ethiopia memiliki kalender dan sistem waktu yang unik
Ethiopia memiliki kalender dan sistem waktu yang unik yang membedakannya dari sebagian besar dunia.
Kalender Ethiopia:
- Sistem Kalender: Ethiopia menggunakan kalendernya sendiri, yang didasarkan pada kalender Koptik atau Ge’ez. Kalender ini memiliki 13 bulan: 12 bulan dengan masing-masing 30 hari dan bulan ke-13 yang disebut “Pagumē,” yang memiliki 5 atau 6 hari, tergantung pada apakah itu tahun kabisat.
- Perbedaan Tahun: Kalender Ethiopia sekitar 7 hingga 8 tahun tertinggal dari kalender Gregorian yang digunakan di sebagian besar dunia. Misalnya, sementara tahun 2024 dalam kalender Gregorian, di Ethiopia adalah 2016 atau 2017, tergantung pada tanggal spesifiknya.
- Tahun Baru: Tahun Baru Ethiopia, yang dikenal sebagai “Enkutatash,” jatuh pada 11 September (atau 12 September pada tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.
Sistem Waktu Ethiopia:
- Sistem Hari 12 Jam: Ethiopia menggunakan sistem jam 12 jam, tetapi jam dihitung secara berbeda. Hari dimulai pada pukul 6:00 pagi dalam sistem Gregorian, yang disebut 12:00 dalam waktu Ethiopia. Ini berarti pukul 1:00 waktu Ethiopia sesuai dengan 7:00 pagi dalam sistem Gregorian, dan seterusnya. Malam dimulai pada pukul 6:00 sore dalam sistem Gregorian, juga disebut 12:00 waktu Ethiopia.
- Jam Siang Hari: Sistem ini lebih selaras dengan hari alami, di mana hari dimulai saat matahari terbit dan berakhir saat matahari terbenam, sistem praktis untuk masyarakat agraris.
Fakta 3: Ethiopia adalah pewaris Kekaisaran Aksum kuno
Ethiopia dianggap sebagai pewaris Kekaisaran Aksum kuno, sebuah peradaban yang kuat dan berpengaruh yang berkembang dari sekitar abad ke-1 hingga ke-10 Masehi. Kekaisaran Aksum adalah kekuatan dominan di Tanduk Afrika, mengendalikan rute perdagangan penting yang menghubungkan Afrika dengan Timur Tengah dan seterusnya. Ini adalah salah satu wilayah pertama di dunia yang mengadopsi Kristen, yang menjadi agama resmi pada abad ke-4 di bawah Raja Ezana. Warisan Aksum masih terlihat di Ethiopia saat ini, terutama melalui Gereja Ortodoks Ethiopia dan penggunaan aksara Ge’ez, yang berasal dari Aksum. Kekaisaran ini juga terkenal karena stela dan obelisk monumentalnya, yang dianggap sebagai salah satu pencapaian terbesar arsitektur Afrika kuno. Signifikansi historis Aksum, termasuk kaitannya dengan Ratu Sheba dan Tabut Perjanjian, telah memperkuat tempatnya sebagai elemen dasar identitas nasional Ethiopia.

Fakta 4: Ethiopia kaya akan masakan vegetarian
Ethiopia terkenal dengan masakan vegetariannya yang kaya dan beragam, yang berakar dalam budaya dan praktik keagamaan negara tersebut. Sebagian besar populasi Ethiopia mengikuti Gereja Ortodoks Ethiopia, yang menetapkan hari-hari puasa reguler di mana pengikutnya menahan diri dari makan produk hewani. Akibatnya, masakan Ethiopia menampilkan berbagai macam hidangan vegetarian yang penuh rasa dan bergizi.
Salah satu elemen paling terkenal dari masakan Ethiopia adalah injera, roti pipih besar asam yang terbuat dari teff, biji-bijian bebas gluten asli Ethiopia. Injera sering disajikan sebagai dasar untuk makanan komunal, dengan berbagai rebusan dan hidangan ditempatkan di atasnya. Hidangan vegetarian biasanya termasuk shiro wat (rebusan kacang chickpea atau kacang berbumbu), misir wat (rebusan lentil yang dimasak dengan rempah-rempah), atkilt wat (rebusan yang terbuat dari kubis, kentang, dan wortel), dan gomen (sayuran hijau collard yang ditumis).
Fakta 5: Ethiopia memiliki 9 situs Warisan Dunia UNESCO
Ethiopia adalah rumah bagi sembilan Situs Warisan Dunia UNESCO, mencerminkan sejarah yang kaya, signifikansi budaya, dan keindahan alamnya. Situs-situs ini tersebar di seluruh negara dan mewakili berbagai aspek peradaban kuno Ethiopia, warisan keagamaan, dan lanskap alam.
- Aksum: Reruntuhan kota kuno Aksum, yang pernah menjadi pusat Kekaisaran Aksum, termasuk obelisk, makam, dan reruntuhan kastil. Situs ini juga secara tradisional dikaitkan dengan Tabut Perjanjian.
- Gereja-gereja yang Dipahat dari Batu di Lalibela: 11 gereja abad pertengahan ini, yang dipahat dari batu pada abad ke-12, masih digunakan hingga saat ini. Lalibela adalah situs ziarah utama bagi umat Kristen Ortodoks Ethiopia.
- Harar Jugol, Kota Tua Harar: Dikenal sebagai “Kota Para Santo,” Harar dianggap sebagai kota tersuci keempat dalam Islam. Kota ini memiliki 82 masjid, tiga di antaranya berasal dari abad ke-10, dan lebih dari 100 kuil.
- Tiya: Situs arkeologi ini menampilkan sejumlah besar stela, termasuk 36 batu tegak berukir yang diyakini menandai kuburan.
- Lembah Awash Bawah: Situs ini adalah tempat ditemukannya fosil hominid awal yang terkenal “Lucy” (Australopithecus afarensis), memberikan wawasan penting tentang evolusi manusia.
- Lembah Omo Bawah: Situs arkeologi penting lainnya, Lembah Omo telah menghasilkan banyak fosil yang berkontribusi pada pemahaman sejarah manusia awal.
- Taman Nasional Pegunungan Simien: Taman ini dikenal karena lanskap dramatisnya, termasuk puncak gunung yang bergerigi, lembah dalam, dan tebing curam. Taman ini juga merupakan rumah bagi hewan langka seperti serigala Ethiopia dan baboon Gelada.
- Persimpangan Tiga Afar (Erta Ale dan Depresi Danakil): Gunung berapi Erta Ale dan Depresi Danakil, salah satu tempat terpanas di Bumi, adalah bagian dari situs geologis ini yang dikenal karena aktivitas vulkanik aktif dan formasi mineral yang unik.
- Lanskap Budaya Konso: Daerah Konso menampilkan lereng bukit berteras dan stela batu (waka) yang didirikan untuk menghormati pahlawan dan pemimpin lokal. Lanskap ini adalah contoh sistem penggunaan lahan tradisional yang berkelanjutan.

Fakta 6: Ethiopia adalah negara Kristen pertama
Ethiopia adalah salah satu negara paling awal yang mengadopsi Kristen, dengan Gereja Ortodoks Ethiopia memainkan peran sentral dalam sejarah bangsa. Kristen menjadi agama negara pada abad ke-4 di bawah Raja Ezana dari Kekaisaran Aksum. Alkitab Ethiopia adalah salah satu versi tertua dan paling lengkap dari Alkitab Kristen, berisi 81 kitab, termasuk teks yang tidak ditemukan dalam kebanyakan tradisi Kristen lainnya, seperti Kitab Henokh dan Kitab Yobel. Ditulis dalam bahasa Ge’ez kuno, Alkitab Ethiopia tetap berbeda dari versi Kristen Eropa. Gereja Ortodoks Ethiopia, dengan tradisi dan praktik uniknya, termasuk kalender liturgis dan adat keagamaannya sendiri, telah melestarikan bentuk Kristen yang sebagian besar tidak berubah selama berabad-abad. Warisan keagamaan yang kaya ini menyoroti kontribusi Ethiopia yang signifikan dan abadi pada sejarah Kristen.
Fakta 7: Festival tahunan diadakan di Ethiopia untuk memperingati pembaptisan Yesus
Ethiopia mengadakan festival tahunan yang disebut Timkat (atau Epifani), yang memperingati pembaptisan Yesus Kristus. Timkat, yang berarti “Pembaptisan,” adalah salah satu festival keagamaan paling penting dalam Gereja Ortodoks Ethiopia dan dirayakan pada 19 Januari (atau 20 Januari pada tahun kabisat) sesuai dengan kalender Ethiopia. Selama Timkat, ribuan orang Ethiopia berkumpul untuk berpartisipasi dalam upacara yang meriah dan penuh sukacita. Festival ini menampilkan prosesi, di mana replika Tabut Perjanjian, yang disebut Tabot, dibawa dalam prosesi yang rumit dari gereja ke badan air, seperti sungai atau danau. Air kemudian diberkati dalam ritual yang melambangkan pembaptisan Yesus. Ini diikuti oleh periode perendaman dan penyiraman, mencerminkan ritus pembaptisan.

Fakta 8: Lebih dari 80 bahasa digunakan di Ethiopia
Ethiopia sangat beragam secara linguistik, dengan lebih dari 80 bahasa yang digunakan di seluruh negara. Bahasa-bahasa ini termasuk dalam beberapa keluarga bahasa utama, termasuk Afroasiatik, Nilo-Sahara, dan Omotik.
Bahasa yang paling banyak digunakan termasuk Amharic, yang merupakan bahasa kerja resmi pemerintah federal; Oromo, yang digunakan oleh orang Oromo dan merupakan salah satu kelompok etnis terbesar di negara ini; dan Tigrinya, yang digunakan terutama di wilayah Tigray. Bahasa penting lainnya termasuk Somali, Afar, dan Sidamo.
Fakta 9: Ethiopia adalah negara yang sangat bergunung-gunung
Lanskap negara ini didominasi oleh Dataran Tinggi Ethiopia, yang mencakup sebagian besar wilayah tengah dan utara. Medan yang kasar ini menampilkan beberapa puncak tertinggi Afrika dan lanskap yang paling dramatis.
Dataran Tinggi Ethiopia dicirikan oleh plateau yang luas, lembah yang dalam, dan tebing yang curam. Dataran tinggi ini sering disebut sebagai Atap Afrika karena ketinggian dan keunggulannya. Fitur penting termasuk Pegunungan Simien, yang dikenal karena puncak tajam dan ngarai dalam, dan Pegunungan Bale, yang terkenal karena padang rumput alpine dan ekosistem uniknya.
Medan bergunung-gunung secara signifikan mempengaruhi iklim, hidrologi, dan pertanian Ethiopia. Ini menciptakan berbagai iklim mikro dan mendukung flora dan fauna yang beragam, berkontribusi pada keanekaragaman hayati negara yang kaya.

Catatan: Jika Anda berencana mengunjungi negara ini, periksa kebutuhan untuk Surat Izin Mengemudi Internasional di Ethiopia untuk menyewa dan mengemudikan mobil.
Fakta 10: Ethiopia memiliki alfabet sendiri
Ethiopia memiliki aksara unik sendiri yang dikenal sebagai Ge’ez atau Ethiopic. Aksara ini adalah salah satu yang tertua di dunia dan digunakan terutama untuk tujuan liturgis dalam Gereja Ortodoks Ethiopia dan juga untuk beberapa bahasa Ethiopia modern.
Aksara Ge’ez adalah abugida, yang berarti bahwa setiap karakter mewakili konsonan dengan suara vokal yang melekat yang dapat diubah dengan memodifikasi karakter. Aksara ini telah berkembang selama berabad-abad dan digunakan untuk menulis bahasa seperti Amharic, Tigrinya, dan Ge’ez itu sendiri.

Published September 01, 2024 • 13m to read