1. Homepage
  2.  / 
  3. Blog
  4.  / 
  5. 10 Fakta Menarik Tentang Tunisia
10 Fakta Menarik Tentang Tunisia

10 Fakta Menarik Tentang Tunisia

Fakta singkat tentang Tunisia:

  • Populasi: Sekitar 12 juta orang.
  • Ibu Kota: Tunis.
  • Kota Terbesar: Tunis.
  • Bahasa Resmi: Arab.
  • Bahasa Lain: Bahasa Prancis juga banyak digunakan.
  • Mata Uang: Dinar Tunisia (TND).
  • Pemerintahan: Republik semi-presidensial kesatuan.
  • Agama Utama: Islam, mayoritas Sunni.
  • Geografi: Terletak di Afrika Utara, berbatasan dengan Aljazair di barat dan barat daya, Libya di tenggara, dan Laut Mediterania di utara dan timur.

Fakta 1: Tunisia adalah negara paling utara di Afrika

Titik paling utaranya, Tanjung Angela, menjulur ke Laut Mediterania, menjadikan Tunisia sebagai gerbang utama antara Afrika dan Eropa. Lokasi strategis ini secara historis telah berkontribusi pada pertukaran budaya yang kaya, perdagangan, dan pengaruh dari berbagai peradaban, termasuk Fenisia, Romawi, dan Arab. Iklim Mediterania dan pemandangan pesisir negara ini juga meningkatkan daya tariknya sebagai tujuan wisata, menarik pengunjung ke kota-kota bersejarah, pantai, dan situs arkeologis.

ولاءCC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons

Fakta 2: Tunisia memulai Musim Semi Arab

Tunisia terkenal karena memicu Musim Semi Arab, sebuah gelombang protes dan pergolakan politik yang dimulai pada akhir 2010. Gerakan ini dimulai ketika Mohamed Bouazizi, seorang pedagang kaki lima muda, membakar diri sebagai protes terhadap korupsi polisi dan perlakuan buruk. Tindakan pembangkangannya memicu demonstrasi besar-besaran di seluruh Tunisia, yang akhirnya menyebabkan penggulingan Presiden Zine El Abidine Ben Ali, yang telah memerintah selama 23 tahun.

Keberhasilan protes Tunisia menginspirasi gerakan serupa di negara-negara Arab lainnya, termasuk Mesir, Libya, Suriah, dan Yaman, di mana rakyat turun ke jalan menuntut reformasi politik, peluang ekonomi, dan kebebasan yang lebih besar. Protes-protes ini mengakibatkan penggulingan beberapa rezim yang telah lama berkuasa dan memicu perubahan politik dan sosial yang signifikan di seluruh wilayah, meskipun hasilnya sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain.

Fakta 3: Tunisia adalah ibu kota Kartago kuno

Tunisia adalah rumah bagi kota kuno Kartago, yang berfungsi sebagai ibu kota Kekaisaran Kartago yang kuat dan rival tangguh Roma. Didirikan oleh pemukim Fenisia pada abad ke-9 SM, Kartago menjadi pusat perdagangan dan kekuatan militer utama di Mediterania.

Kota ini mungkin paling dikenal karena konfliknya dengan Roma, terutama Perang Punic, yang berlangsung dari 264 SM hingga 146 SM. Perang-perang ini ditandai oleh pemimpin militer legendaris, seperti Hannibal, yang terkenal menyeberangi Pegunungan Alpen dengan pasukannya untuk menantang Roma.

Meskipun kekuatan dan ketahanannya, Kartago akhirnya jatuh ke tangan Roma pada 146 SM setelah Perang Punic Ketiga. Bangsa Romawi menghancurkan kota tersebut, dan kemudian dibangun kembali sebagai koloni Romawi, menjadi salah satu kota terpenting dalam Kekaisaran Romawi.

Fakta 4: Di Tunisia, sistem pasokan air dikembangkan dengan baik

Kartago, dan kemudian kota-kota Romawi di wilayah tersebut, menampilkan keajaiban teknik canggih yang secara efisien mengelola sumber daya air untuk mendukung populasi perkotaan dan pertanian.

Salah satu contoh paling mencolok adalah Saluran Air Zaghouan, yang dibangun pada abad ke-2 M untuk memasok air ke Kartago dari mata air gunung Zaghouan, berjarak lebih dari 130 kilometer. Prestasi teknik yang mengesankan ini mencakup jembatan saluran air, terowongan, dan waduk, menunjukkan penguasaan bangsa Romawi dalam teknik hidrolik.

Sistem-sistem ini memastikan pasokan air tawar yang andal untuk minum, mandi, irigasi, dan pemandian umum, berkontribusi secara signifikan terhadap kemakmuran dan kehidupan sehari-hari penduduk. Sisa-sisa saluran air dan infrastruktur pasokan air ini merupakan bukti kecerdikan dan keterampilan teknis para insinyur kuno di Tunisia.

Fakta 5: Kairouan adalah kota penting bagi umat Muslim

Didirikan pada 670 M oleh jenderal Arab Uqba ibn Nafi, Kairouan dengan cepat menjadi pusat pembelajaran dan budaya Islam di Afrika Utara. Kota ini dianggap sebagai kota tersuci keempat dalam Islam, setelah Mekah, Madinah, dan Yerusalem.

Landmark paling ikonik kota ini adalah Masjid Agung Kairouan, juga dikenal sebagai Masjid Uqba. Masjid bersejarah ini, dengan ruang salat yang besar, menara yang menjulang tinggi, dan halaman yang luas, adalah salah satu masjid tertua dan terpenting di dunia Muslim. Masjid ini telah menjadi model untuk masjid-masjid lain di seluruh wilayah dan tetap menjadi situs utama ziarah dan studi agama.

Pentingnya Kairouan melampaui warisan religiusnya. Kota ini adalah pusat utama perdagangan, keilmuan, dan kerajinan, terutama terkenal karena produksi karpet dan tekstil yang indah. Sejarah kaya dan kontribusi budaya kota ini telah membuatnya mendapat tempat di daftar Warisan Dunia UNESCO.

Kirk K, (CC BY-NC-ND 2.0)

Fakta 6: Couscous adalah hidangan paling populer

Hidangan serbaguna ini, terbuat dari butiran gandum semolina yang dikukus, biasanya disajikan dengan semur kaya yang mencakup daging (seperti domba, ayam, atau ikan), sayuran, dan campuran rempah-rempah aromatik. Couscous menempati tempat sentral dalam masakan Tunisia, sering ditampilkan dalam pertemuan keluarga, perayaan, dan acara-acara khusus.

Selama bulan-bulan musim dingin, orang Tunisia menikmati hidangan khusus yang disebut “lablabi.” Hidangan yang menghangatkan dan mengenyangkan ini adalah sup kacang arab yang dibumbui dengan bawang putih, jintan, dan harissa (pasta cabai pedas). Lablabi secara tradisional disajikan dengan potongan roti basi yang direndam dalam kaldu, dan sering kali diberi topping telur rebus, zaitun, kapers, dan sedikit minyak zaitun. Hidangan ini sangat populer selama musim dingin karena memberikan kehangatan dan nutrisi.

Fakta 7: Tunisia memiliki pantai yang bagus dan populer di kalangan wisatawan

Tunisia terkenal dengan pantai-pantainya yang indah dan populer, yang menarik wisatawan dari seluruh dunia. Garis pantai Mediterania negara ini membentang lebih dari 1.300 kilometer, menawarkan berbagai pantai menakjubkan yang memenuhi selera dan preferensi yang berbeda.

  1. Hammamet: Dikenal karena pantai berpasir emasnya dan air biru jernih, Hammamet adalah salah satu kota resor paling terkenal di Tunisia. Kota ini menawarkan campuran kehidupan malam yang semarak, resor mewah, dan situs bersejarah, menjadikannya tujuan favorit untuk relaksasi dan eksplorasi.
  2. Sousse: Sering disebut sebagai “Mutiara Sahel,” Sousse membanggakan pantai-pantai indah yang dikelilingi pohon palem dan suasana yang hidup. Kota ini juga merupakan rumah bagi medina yang terdaftar UNESCO, menambahkan kekayaan budaya pada pengalaman pantai.
  3. Djerba: Pulau di selatan Tunisia ini dikenal karena pantainya yang indah, air yang tenang, dan desa-desa tradisional yang menawan. Djerba populer di kalangan wisatawan yang mencari lingkungan yang lebih tenang dan santai.
  4. Monastir: Dengan pantai yang murni dan signifikansi historis, Monastir adalah tempat wisata yang populer. Kota ini menggabungkan pemandangan pesisir yang indah dengan atraksi seperti Ribat Monastir, benteng Islam kuno.
  5. Mahdia: Dikenal karena pantainya yang kurang ramai dan lebih tenang, Mahdia menawarkan tempat peristirahatan yang damai dengan pasir putih halus dan air biru kehijauan. Ini adalah tempat yang ideal bagi mereka yang ingin melarikan diri dari hiruk pikuk.
  6. Nabeul: Terletak dekat Hammamet, Nabeul terkenal karena hamparan pantai berpasirnya yang panjang dan pasar lokal yang semarak. Ini adalah tujuan yang bagus untuk menikmati pantai dan mengalami kerajinan lokal dan tembikar.
Marc Ryckaert (MJJR)CC BY 3.0 NL, via Wikimedia Commons

Fakta 8: Untuk melestarikan alam, 17 taman nasional telah didirikan di Tunisia

Untuk melestarikan warisan alam yang kaya, Tunisia telah mendirikan 17 taman nasional, masing-masing menawarkan lanskap unik dan satwa liar yang beragam. Berikut adalah beberapa yang paling populer:

Taman Nasional Ichkeul: Situs Warisan Dunia UNESCO, Taman Nasional Ichkeul berpusat di sekitar Danau Ichkeul dan merupakan persinggahan penting bagi burung migran. Taman ini menampung ribuan spesies, termasuk flamingo dan bangau, menjadikannya surga bagi pengamat burung dan pecinta alam.

Taman Nasional Jebil: Terletak di Gurun Sahara, Taman Nasional Jebil menampilkan bukit pasir yang luas dan lanskap gersang. Taman ini menyediakan habitat bagi spesies yang beradaptasi dengan gurun seperti kijang Dorcas dan rubah Fennec, menawarkan pengunjung sekilas flora dan fauna unik Sahara.

Taman Nasional Bouhedma: Terletak di Tunisia tengah, taman ini melindungi ekosistem stepa dan hutan. Taman ini adalah rumah bagi spesies langka seperti antelop addax dan domba Barbary, menjadikannya situs penting untuk konservasi satwa liar.

Taman Nasional Zembra dan Zembretta: Terdiri dari dua pulau di Laut Mediterania, taman laut ini terkenal karena koloni burung lautnya dan keanekaragaman hayati bawah laut. Taman ini menarik penyelam dan pecinta alam yang tertarik menjelajahi kehidupan laut yang kaya.

Catatan: Jika Anda merencanakan perjalanan, periksa apakah Anda memerlukan Surat Izin Mengemudi Internasional di Tunisia untuk menyewa dan mengendarai mobil.

Fakta 9: Distrik Medina di Tunisia terkenal karena konsentrasi monumennya

Distrik Medina di Tunis terkenal karena konsentrasi monumen bersejarah dan warisan budayanya yang kaya. Medina Tunis, situs Warisan Dunia UNESCO, adalah distrik berliku yang dipenuhi dengan lebih dari 700 monumen bersejarah, termasuk istana, masjid, makam, dan madrasah. Landmark terkenal termasuk Masjid Zaytouna, salah satu masjid tertua dan paling penting di dunia Muslim, dan Istana Dar Hussein, yang mencontohkan arsitektur tradisional Tunisia.

IssamBarhoumiCC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons

Fakta 10: Amfiteater Romawi terbesar terletak di Tunisia

El Djem adalah rumah bagi Amfiteater El Jem yang mengesankan, juga dikenal sebagai Amfiteater Thysdrus, yang merupakan salah satu amfiteater Romawi yang terpelihara dengan baik di dunia.

Dibangun sekitar abad ke-3 M, selama masa kejayaan Kekaisaran Romawi di Afrika Utara, Amfiteater El Jem dapat menampung hingga 35.000 penonton. Amfiteater ini terutama digunakan untuk pertarungan gladiator dan pertunjukan publik lainnya, mencerminkan kemegahan dan budaya hiburan masyarakat Romawi.

Struktur besar amfiteater, dengan dinding yang menjulang tinggi dan lengkungan yang rumit, merupakan bukti keahlian teknik Romawi. Amfiteater ini sering dibandingkan dengan Colosseum di Roma karena ukuran dan signifikansi arsitekturalnya. Pada tahun 1979, Amfiteater El Jem ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO, mengakui pentingnya budaya dan sejarahnya.

Apply
Please type your email in the field below and click "Subscribe"
Subscribe and get full instructions about the obtaining and using of International Driving License, as well as advice for drivers abroad